Bagaimanapun Juga Kita Seudara

Diposting oleh Ank Seudara on Selasa, 18 Juni 2013


Di Gumuk Sepikul, 15 Juni 2013

Foto di atas diambil pada saat sedulur SWAPENKA sedang aplikasi materi panjat, di Gumuk Sepikul. Ya, kami sedang ada rangkaian acara Pengambilan NIA (Nomor Induk Anggota) SWAPENKA. Hari-hari yang melelahkan, diantara materi ruang dan lapang.

Kegiatan ini dimulai pada 13 Mei 2013, saat ada Pembentukan Panitia Pengambilan NIA. Lalu disepakati, pelaksanaannya diadakan di bulan Juni paska UAS. 15 hinggga 19 Juni 2013 diadakan materi ruang, dan dilanjutkan pada 20 - 24 Juni untuk Aplikasi Umum, bertempat di Perkebunan Krenceng - Jember, di Lereng Selatan Pegunungan Hyang - Argopuro.


Materi Ruang di hari Minggu, 16 Juni 2013

Acara yang beruntun, seringkali dilaksanakan sedari pagi hingga malam hari. Hanya ada jeda di waktu ISHOMA. Istirahat, sholat, makan.

Pada 17 Juni 2013 agak siang, saat ada Materi Ruang untuk Manajemen Perjalanan dan Fotografi, SWAPENKA kedatangan tamu dari Lombok dan Banyuwangi (mereka datang bersamaan). Kami terdidik untuk bersaudara. Dalam Kode Etik Pencinta Alam Indonesia pun telah terukir kalimat, "Berusaha mempererat tali persaudaraan antara pecinta alam sesuai dengan azas pencinta alam." Jadi, adalah tugas kami untuk menemani saudara jauh dengan sebaik dan setulus-tulusnya.

Tidak mungkin kami semua menemani mereka, sebab bagaimanapun juga materi ruang Pengambilan NIA harus terus berlanjut. Jadi yang menemani mereka adalah Watu, Arus, Bringin, saya sendiri, Mas Srundeng, Sodhung, dan Banker. Yang lain tetap konsentrasi di dalam sekretariat.

Ada sedikit masalah. Para tamu berinisiatif untuk mengajak kami ndlewer. Waduh! Itu adalah kebiasaan yang sudah lama kami tinggalkan. Bisa dikatakan, hampir hanya tinggal cerita. Tapi, mau bagaimana lagi. Mereka datang dari jauh, kami sediakan tempat untuk mereka. Watu yang menemani.

Sementara kami bercengkerama di depan gudang, sedulur Dewan Kesenian Kampus nampak asyik melakukan kegiatan memasak. Mereka sedang punya gawe besar. Malam harinya akan ada pentas seni (Inkarnasi), untuk merayakan Hari Lahir DKK, 18 Juni 2013. Senang melihatnya. Mereka tampak guyub seperti biasanya. Ada yang toto-toto pentas, ada pula yang sibuk ngurusi logistik.

Masalah datang lagi..

Ada oknum tamu yang resek. Entahlah, mungkin sedulur yang satu ini terlalu ndlewer, sehingga resek-nya sangat menonjol. Hmmm, padahal resek adalah penyakit menular. Dia mulai mencoba mengganggu aktivitas kawan-kawan DKK. Yess mencoba mencegah, dari cara yang paling lembut hingga cara yang.. Bisa dikatakan, cara yang agak keras. Tapiii....

Saya tidak bisa menjelaskan secara detail. Intinya, hal tersebut menciptakan suasana ketidaknyamanan. Hingga muncullah sebaris kata dari salah seorang Mbak ALB DKK, "Arek-arek SWAPENKA gak iso ngurusi tamune!"

Sempat kaget juga ketika menerima kata-kata tersebut. Ya, saya tersentak. Di satu sisi, para tamu tersebut adalah saudara sepencinta-alam. Di sisi yang lain, DKK juga saudara. Kondisi lelah (oleh sebab proses kepanitiaan Pengambilan NIA yang panjang) itulah yang mungkin menyebabkan saya mudah kaget dan tersentak. Tapi, mau bagaimana lagi? Jika didengarkan sekilas, kalimat itu memang benar adanya.

Meski demikian, saya sama sekali tidak menyalahkan sedulur tamu. Mereka hanya memiliki kebiasaan yang berbeda. Ke-alpa-an pada Kode Etik poin empatlah yang saya sesalkan, tentang "Menghargai tata aturan yang berlaku pada masyarakat sekitar."

Ini pelajaran besar untuk saya. Saya berharap, adik-adik saya juga mau belajar dari gesekan yang tidak direncanakan ini.


Saya tidak pandai menemani tamu dengan kondisi yang seperti itu. Mungkin saya sudah sedikit lupa, bagaimana caranya mengatasi hal itu, dan bagaimana caranya menempatkan diri di situasi seperti yang saya gambarkan. Tapi saya tidak pulang, tidak mencoba kabur dan menghilang dari sekretariat. Saya rasa, saya harus tetap tinggal untuk setidaknya menemani adik-adik saya sendiri, agar mereka tetap mendapatkan rasa aman.

Benar kata Mas Ananda Firman Jauhari, "Nek ndlewer kudu pinter. Aku leren ndlewer soale aku gak pinter."

Hari ini, 18 Juni 2013, DKK sedang merayakan hari lahirnya. Selamat dan maaf. Bagaimanapun juga kita seudara.

{ 0 komentar ... read them below or add one }

Posting Komentar