Nama Saya Amin, Anaknya Cak Imam Penjual Lalapan

Diposting oleh Ank Seudara on Jumat, 07 Juni 2013

Perkenalkan, nama saya Amin, anaknya Cak Imam

Perkenalkan, nama saya Amin. Bapak saya kerja jualan makanan di Jalan Jawa , tepat di seberang jalan BKSDA Tingkat II Jember. Tepatnya, di samping kiri gerbang kecil Fakultas Sastra Universitas Jember. Dekat sekali dengan sekretariat SWAPENKA.

Oleh para mahasiswa, tempat Bapak biasa dikenal dengan nama Warung Lesehan Cak Imam Lamongan. Nah, yang dipanggil Cak Imam, itu dia Bapak Saya.

Dulu, mas-mas SWAPENKA banyak yang sering utang ke Bapak lho. Satu satunya alasan yang sering saya dengar adalah karena mereka kelaparan tapi nggak punya duit. Padahal saya tahu, duit mereka habis untuk bersenang-senang. Saya pernah mengatakan itu pada mereka, tapi mereka bilang, "Huuussst.. arek cilik gak oleh melu-melu"

Pada saat itu, di sana ada gerbang kecil, yang menghubungkan Fakultas Sastra dengan dunia luar (Jalan Jawa). Sekaligus menghubungkan SWAPENKA dengan Warungnya Bapak. Di kran depan SWAPENKA, disanalah biasanya Bapak mengambil air untuk keperluan jualan.

Trus ada orang gila yang menutup gerbang kecil Fakultas Sastra. Cerita tentang gerbang kecil sastra bisa dibaca di tulisan Om Jukok yang berjudul, Jebolnya Gerbang Kecil Fakultas Sastra UNEJ.

Waktu gerbang kecil itu ditutup, lalu dijebol, lalu ditutup lagi, Amin masih kecil. Belum sekolah. Ketika itu ketua umumnya SWAPENKA masih Mbak Khairunnisa' alias Mbak Annisa alias Mbak Cempreng.

Maka selesailah sudah cerita tentang saya yang selalu membuntuti Bapak mengambil air di kran kolam SWAPENKA. Hmmm.. Kangen.. tapi malu mau ke sana.

Pulang Malu Tak Pulang Rindu...

{ 0 komentar ... read them below or add one }

Posting Komentar